|



Aksi Tanggap Yonmarhanlan 1 Belawan Kepada Msyarakat Miris..!! Bocah Cilik Pemulung Bantu Mencari Nafkah Demi Kelurga Tercinta

Editor: Admin
Danyonmarhanlan 1 Mayor Farick MTr Opsla bersama Camat Medan Area Hendra Asmilan saat mengunjungi kediaman bocah cilik pemulung


METROINDO.CO.ID | MEDAN -
Memasuki usia ke-75 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, sebagian masyarakat belum juga merasakan kemerdekaan, khususnya di sektor ekonomi.

Hidup di bawah garis kemiskinan membuat masyarakat harus terus bekerja keras demi mempertahankan hidup.

Hal itu juga dialami Fandi, seorang bocah 7 Tahun yang masih duduk di bangku kelas 2 SD di Pasar 5 Medan Tembung.

Ia rela menghabiskan waktu berkeliling memungut sampah untuk mencari nafkah membantu kedua orang tuanya, semasa pandemi covid-19, Afrizal (33) Ayah Fandi di PHK dari perusahaan, setelah di PHK berusaha berdagang dan tidak juga mendapatkan hasil. Ayah fandi harus menjadi pemulung untuk menyambung hidup, termasuk fandi. Sedangkan Sri Veranita (29) Ibu Fandi dalam keadaan hamil 9 bulan.

Fandi anak pertama dari 4 bersaudara, bocah cilik ini harus membuang masa bahagianya bermain demi memungut barang bekas untuk kelangsungan hidup bersama keluarga tercintanya.


Sehabis pulang sekolah, Fandi harus mengangkat karung hingga puluhan kilometer memungut botol dan gelas mineral tanpa rasa malu. Saking semangatnya bekerja, bocah ini pernah satu harian tidak makan.

"Aku cari uang, Beras habis gak ada duit untuk makan, mamak dan ayah sakit," ujar Fandi dalam rekaman Video yang sempat viral di Medsos.

Barang-barang rongsokan kemudian dikumpulnya dan dijual untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan sebagian disimpan untuk biaya sekolahnya.

Hasil dari memulung barang plastik bekas bersama neneknya bisa laku dijual dalam seminggu mencapai Rp 100.000 dan paling tinggi Rp 150.000.

Penghasilan nya memang tidak cukup, apalagi biaya kebutuhan pokok semakin mahal ditambah lagi kebutuhan sekolah sang bocah.

"Kalau tidak cukup uang ya terpaksa tidak bisa bayar buku pelajaran, saya tidak dapat kartu Indonesia pintar seperti anak lain yang kurang mampu," tutur Sri Veranita di rumah kontrakan tempat tinggalnya di Jl. Seto Gg. Edibusono Kecamatan Medan Area kelurahan Tegal Sari II Kota Medan.

"Kami menumpang di sini dan hanya bayar air dan listrik," tambahnya.

Untuk itu, Ibu Fandi berharap sang anaknya bisa sukses dalam pendidikan dan meraih cita-citanya.

"Ya, saya selalu berdoa semoga anak saya bisa sekolah minimal sampai tingkat SMA, syukur kalau menikmati bangku kuliah," harapnya.


Komandan Marinir Pertahanan Lantamal (Danyonmarhanlan) 1 Belawan Mayor Farick MTr Opsla ketika mendengar video viral di Medsos Bocah cilik pemulung, langsung tergugah hatinya dan memerintahkan jajarannya untuk mencari keberadaan kediaman bocah tersebut.

Dibantu oleh  Camat Medan Area Hendra Asmilan SIP, Lurah Tegal Sari beserta staf  Kecamatan Medan Area.


"Saya mendengar dan melihat video viral bocah cilik itu, langsung sedih dan terdetak hati saya, kemudian saya perintahkan staf saya untuk mencari alamatnya, dan saya bersama staf didampingi lurah dan Camat Medan Area mengunjungi kediaman bocah itu," ujar Mayor Farick. Selasa (22/09/2020).

Danyonmarhanlan 1 Belawan dan Camat Medan Area dan Lurah Tegal Sari serta staf Yonmarhanlan tiba di kediaman bocah tersebut, dan ketemu langsung dengan Fandi didampingi kedua orang tuanya dengan kondisi yang memprihatinkan.

"Saya sedih ketika langsung ketemu dengan bocah cilik itu, terlihat wajahnya sangat riang saat kami datang kerumahnya, ayah nya sudah di PHK dari perusahaan dan ibunya sedang hamil, kami sangat prihatin dengan kondisi mereka saat ini," ucap danyon dengan mata berkaca kaca.

Kegiatan ini adalah bentuk aksi tanggap dan kepedulian Yonmarhanlan 1 Belawan kepada masyarakat.

"Ini adalah bentuk kepedulian Yonmarhanlan kepada masyarakat yang membutuhkan uluran tangan," pungkasnya. (Hen)
Share:
Komentar

Berita Terkini

 
/> -->