METROINDO.CO.ID | JAKARTA - Sebanyak 23 siswa Taruna Akademi Kepolisian Republik Indonesia (Akpol-RI) Angkatan Ke-55 Batalyon Satya Dharma meraih prestasi di ajang World Invention Competition and Exhibition 2021, yang diselenggarakan secara virtual dan diikuti oleh 369 Tim dari 27 Negara.
Dari 23 Siswa Taruna dan Taruni Akpol, 5 diantaranya meraih Gold Medal dan MIICA Special Award, yaitu Tim Karya Tulis Ilmiah Taruna Tk.II/Angkatan ke-55, Batalyon Satya Dharma.
Karya Ilmiah yang diajukan oleh Tim Siswa Taruna Akpol Tk. II/Angkatan 55, Batalyon Satya Dharma tersebut dengan judul makalah "The Utilization of Arduino Sengon Tree as an Early Warning of Landslide Detector" atau Pemanfaatan Pohon Sengon Arduino Sebagai Peringatan Dini Pendeteksi Tanah Longsor.
Adapun 5 Siswa Taruna Akpol yang tergabung pada Tim Karya Tulis Ilmiah yang meraih Gold Medal dan MIICA Special Award tersebut diantaranya :
1. Bdt. NI Putu Ayu Dewi
2. Bdt. Dimas Darmawan
3. Bdt. Ilham Akbar
4. Bdt. Kevin William
5. Bdt. Maulidya Nurmaranti
Selain meraih Prestasi Gold Medal dan MIICA Special Award, Siswa Taruna Akpol Angkatan 55 ini juga meraih Prestasi Silver Medal dari Tim Karya Ilmiah dengan judul makalah 'Optimizing AMD (Automatic Mask Detector) on Junction to Reduce The New Case of Covid-19' (4 Taruna 1 Taruni), Prestasi Silver Medal dari Tim Matematika dengan judul makalah 'using Math to Increase the Efectivity of Traffic Light' (3 Taruna), Prestasi Silver Medal dari Tim Robotik dengan judul makalah 'ACDC (Anti Covid-19 Cluster) Wirstband (5 Taruna) dan Prestasi Silver Medal dari Tim Robotik dengan judul makalah 'Land Drone for Crime Scene Detector' (5 Taruna).
Torehan prestasi Taruna dan Taruni Akademi Kepolisian Republik Indonesia (Akpol-RI) angkatan ke 55 tersebut sebagai kado indah HUT Akpol ke-56 / 2021.
Perlu diketahui, salah seorang siswa Taruna Akpol peraih Prestasi Gold Medal dan MIICA Special Award, Bdt. Dimas Darmawan adalah merupakan sosok yang Aktif, Berbakat dan Berprestasi.
Anak kedua dari pasangan Bapak Yuli Mardi dan Ibu Winarsih ini, lahir di Jakarta pada tanggal 16 September 2002.
Dimas Darmawan menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SDN 04 Lubang Buaya, Jakarta Timur dan melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Pertama, di SMPN 81 Lubang Buaya, Jakarta Timur, kemudian lulus dengan nilai yang cukup memuaskan.
Sehingga ia melanjutkan di Sekolah Menengah Atas (SMA) Taruna Nusantara Magelang, Jawa Tengah.
Dimas Darmawan selama dalam penggemblengan fisik, mental, keberanian dalam Pendidikan Dasar Kedisiplinan dan Kepemimpinan (PDK) di SMA Taruna Nusantara (TN) Magelang juga merupakan siswa terbaik dan berprestasi di SMA TN tersebut, hingga Dimas mendapat torehan tinta emas dari pihak SMA TN.
Dimas Darmawan sebagai siswa Taruna Akpol Tk.II/Angkatan ke-55 Batalyon Satya Dharma di Semarang, Jawa Tengah, juga boleh dibilang menjadi siswa unggulan dan berprestasi serta Dimas juga menjadi panutan bagi siswa Taruna Akpol yang lainnya.
"Saya yang penting untuk sekarang ini belajar dengan baik, doa saya setiap saat semoga Allah SWT memberikan kekuatan iman saya dalam melaksanakan rangkaian materi pelajaran yang disajikan oleh pihak Kampus Akademi Kepolisian ini, melalui bimbingan baik para senior didik maupun dosen didik ajar mengajar, dan harapan saya kelak mendapat tanda kelulusan terbaik dari lembaga pendidikan dan pelatihan Polri ini," ungkap Dimas, kepada Media saat dihubungi melalui telpon genggamnya dengan penuh harap dan semangat.
Dalam kesempatan itu, Yuli Mardi, ayah dari Dimas Darmawan mengatakan, sebagai orang tua dirinya merasa sangat bangga.
"Saya sebagai orang tua sangat bangga karena kepawaian anak saya beserta teman-temannya bisa meraih dalam kompetisi di tingkat internasional itu, selain itu kami orang tua selalu mendoakan anak saya semoga bisa melaksanakan tugas di Kampus Akpol dengan baik." ujar Yuli. Minggu (3/10/2021).
Sementara itu, Ketua Umum Network for Corruption Watch (NCW) Cak Herry SL menanggapi siswa Taruna Akpol yang berprestasi itu dengan mengacungkan kedua jempol dan turut bangga. Menurutnya, Dimas Darmawan merupakan sosok generasi millenial dan calon pemimpin bangsa masa depan.
"Bangga, bahwa Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri atau Akpol, lembaga pencetak calon pemimpin bangsa masa depan tentunya lembaga tersebut layak membanggakan siswanya yang berprestasi. Sebab, Pimpinan lembaga tersebut yang sekarang dijabat oleh Komjen Pol. Prof. Dr. H. Rycko Emelza Dahniel, M. Si., juga seorang perwira tinggi Polri lulusan Akpol terbaik 1988 layak membanggakan siswanya," ucap Cak Herry.
Dikatakan Cak Herry, generasi muda harus memiliki pemikiran yang sesuai dengan kondisi bangsa saat ini.
"Jadilah generasi muda calon pemimpin bangsa masa depan harus memiliki pemikiran-pemikiran yang sesuai dengan kondisi bangsa saat ini dan tantangan yang mungkin akan dihadapi masa depan, serta dapat memberikan harapan baru dan terbarukan serta membawa angin segar bagi bangsa ini." pungkas Cak Herry. (Hen)
