|



Mabuk Tuak dan Ugal Ugalan, Sopir Angkot 123 Nekat Terobos Palang Ningnong, 4 Orang Tewas di Tempat

Editor: Admin



METROINDO.CO.ID | MEDAN - Tabrakan antara kereta api dengan angkutan kota (angkot) Wampu Mini Trayek 123 remuk dihantam kereta api Binjai - Medan terjadi di kawasan Jalan Sekip, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Sumatera Utara. Dalam peristiwa kecelakaan tersebut, 4 orang tewas di tempat akibat terlempar dari dalam angkot yang hancur. Sabtu (4/12).

 

Tampak sopir angkot dari arah Jalan Sekip menuju Jalan Gereja memaksa menerobos meski palang (ningnong) pertanda KA akan melintas sudah turun. Angkot itu nekat memotong sejumlah kendaraan yang berhenti dan menerobos palang KA.


"Lima orang tergeletak di rel itu. Terbang kelihatan dari angkot. Padahal udah bunyi suara ningnong itu,” kata warga sekitar.


Spontan angkot terpental dan penumpang berapa orang ini terhempas dan terseret beberapa meter. Kondisi angkot tampak kupak kapik.





Menurut seorang warga, Ruslan (35) mengatakan sempat melihat sopir angkot melompat untuk menyelamatkan diri saat tabrakan. Bahkan menurutnya, angkot naas itu kebut-kebutan sesaat sebelum peristiwa nahas itu terjadi.


"Saat kereta api lewat, tabrakan tidak bisa dielakan. Sopir angkot lompat menyelamatkan diri. Penumpang di dalamnya ditabrak kereta api," ungkapnya.


Insiden tersebut menewaskan 4 penumpang Angkot, sedangkan 4 lainnya luka berat. Seluruh korban dibawa ke Rumah Sakit Royal Prima.


Sang sopir yang diketahui bernama Karto Manalu (46) selamat dari tabrakan maut itu dan sempat coba melarikan diri.

 

“Tadi mau lari si sopir. Kami kejar, sekarang udah dibawa polisi di pos depan,” kata warga itu.


Menurut warga yang melihat peristiwa itu, jumlah penumpang di dalam angkot yang bertabrakan dengan kereta api tersebut ada 8 orang. Bahkan katanya, ada seorang anak kecil. Belakangan diketahui anak kecil tersebut selamat.


"Yang tewas itu saya lihat dua cowok dan dua cewek. Warga tadi menghubungi ambulans, dan korban meninggal dunia dibawa ke rumah sakit," ucapnya.


Sopir Mabuk Tuak


Sementara, Sopir Angkot Karto Manalu saat ditemui dan diwawancarai di halaman Polsek Medan Baru, mengaku ia sempat minum tuak sebelum mengemudi.


“Baru satu tekonya bang,” cetusnya tanpa merasa bersalah.


Karto juga sempat mengatakan kalau dirinya bakal dimarahi pemilik Angkot. “Hancur lah aku bang, mobil toke itu,” lanjutnya.


Pria yang diduga masih dibawah pengaruh alkohol itu juga sempat meminta rokok petugas saat digiring ke mobil. 


“Rokok lah sebatang pak, udah basi mulut ku,” ucapnya kepada salah seorang petugas.


Panit Lantas, Ipda Rijaldi saat dikonfirmasi ketika menggiring Karto ke mobil mengatakan bahwa dirinya belum mengetahui pasti jumlah korban.


“Informasinya 4 yang meninggal. Tapi itu belum pasti, karena kita tadi berpencar untuk berbagi tugas,” ujarnya.


Terpisah. Pihak PT Kereta Api Indonesia Divisi Regional I (KAI Divre I) Sumut menyesalkan terjadinya peristiwa tersebut. Kecelakaan merenggut banyak korban jiwa.


Manager Humas KAI Divre I Sumut, Mahendro Trang Bawono mengatakan, insiden kecelakaan di perlintasan sebidang kereta api sebenarnya dapat dihindari, dengan selalu meningkatkan kewaspadaan ketika hendak melintas.


Mahendro menuturkan, para pengendara kendaraan bermotor yang hendak melintasi perlintasan diharapkan selalu berhati-hati dan mengutamakan/mendahulukan perjalanan kereta api, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007.


"Jika semuanya patuh, kejadian seperti ini tidak terulang lagi," tandasnya. (Hen)

Share:
Komentar

Berita Terkini

 
/> -->