METROINDO.ID | SERGAI - Warga yang berdomisili di kawasan pinggiran rel Kereta Api, yang berada di Dusun I Desa Sei Rampah, Kecamatan Sei Rampah, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai), sekitar 20 menit menjelang waktu berbuka puasa mendadak heboh.
Pasalnya, dengan ditemukannya sesosok bocah laki-laki dengan kondisi yang cukup mengenaskan akibat disambar kereta api alias Ular besi. Senin (27/3/2023) sekitar pukul 18.10 wib.
Diketahui, ternyata sosok bocah itu bernama Teguh Maulana (11) warga Dusun I Desa Sei Rampah, merupakan anak keempat dari pasangan Alm. Yeni dan Sapar, selama ini diasuh oleh Uwak - Uwaknya yang dikenal dengan nama Lilik dan Adi Buncit.
Tak ada yang mengetahui dengan pasti, bagaimana korban terlanggar atau disambar kereta api barang yang membawa peti kemas, dari arah Tebingtinggi menuju Medan tersebut.
Setelah kereta api berlalu, barulah terlihat ada sesosok tubuh tergelimpang berlumuran darah, dengan kondisi kepala dan luka yang menganga.
Setelah diamati oleh warga sekitar daerah pinggiran rel (DPR), ternyata sosok bocah itu dikenali sebagai Teguh Maulana.
"Baru saja dia pulang tadi membeli bukaan di depan, sudah itu dia keluar lagi menunggu waktu buka. Gak taunya, yang didengar sudah Tak ada, kasihan kau anak yang baik budi", jerit uwaknya sembari meronta-ronta karena kesal tak bisa lagi melihat kemanakan nya itu.
Personel Polsek Firdaus, beserta tim Inafis Polres Sergai yang tiba di lokasi kejadian, sempat terkendala akibat luka luka yang diderita korban.
Setelah berkordinasi dengan Kepala Dusun I, Buk Sri dan Uwaknya Lilik, diambil kebijakan kalau jenazah dibawa ke Rumkit Sultan Sulaiman untuk divisum.
"Rencananya malam ini juga akan kami kebumikan, kasihan kalau dilama- lamakan kemanakan kami ini", tegas Lilik.
Dari cerita yang beredar, selama ini hanya Almarhumah Yeni dan keluarga nya yang mengurus ke empat anaknya, soalnya mantan suaminya yang bernama Sapar saat ini nggak tau dimana rimbahnya.
"Kami sudah menganggap kemanakan kami ini Yatim Piatu, kalau Mamaknya udah jelas meninggal dunia tapi kalau Bapaknya, kami anggap saja sudah mati karena tak peduli sama anak-anaknya", tegas Adi Buncit kepada awak media ini dirumah duka. (MI/*)
Penulis : Andi Ebiets
Editor : Heri Prasatya