METROINDO.ID | BELAWAN - Menanggapi laporan aduan masyarakat terkait dugaan penimbunan anak sungai dan hutan mangrove yang dilakukan PT. Sumatra Tobacco Trading Company (STTC), Komisi IV DPRD Kota Medan melaksanakan kunjungan kerja lapangan ke PT. STTC, yang berlokasi di Belawan Bahari, Kota Medan, Senin (28/04/2025).
Dalam kunjungan lapangan tersebut dipimpin Wakil Ketua DPRD Kota Medan Hadi Suhendra, dan Paul Mei Anton Simanjuntak, S.H., selaku Ketua Komisi 4 DPRD Kota Medan, bersama dengan Anggota Komisi 4 DPRD Kota Medan, Jusup Ginting Suka, S.E., El Barino Shah, S.H., M.H., Rommy Van Boy, Antonius Devolis Tumanggor, S.Sos., Ahmad Afandi Harahap, Lailatul Badri, A.Md., serta OPD terkait seperti Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Medan, Dinas Lingkungan Hidup, Lurah Belawan Bahari, serta Satuan Polisi Pamong Praja Kota Medan.
Sangat disayangkan kunjungan lapangan tersebut gagal dilaksanakan, karena pihak PT. STTC menggembok gerbang pintu masuk dengan rantai besi.
Menurut keterangan dari Wakil Ketua DPRD Kota Medan Hadi Suhendra, sebelumnya pihak DPRD Kota Medan sudah menyurati PT. STTC melalui Kelurahan Belawan Bahari untuk melalukan kunjungan lapangan.
"Kami hadir kesini menyikapi laporan aduan masyarakat tentang adanya dugaan penimbunan lahan mangrove dan anak sungai, paloh puntung yang dilakukan pihak Prusahaan, kita ingin mengetahui dimana adanya permasalahan PBG (Persetujuan Bangunan Gedung), izin AMDAL (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan)," ujar Wakil Ketua DPRD Kota Medan Hadi Suhendra.
"Kegiatan kami hari ini sepertinya sudah tidak dihargai lagi, pihak PT. STTC menggembok dengan rantai dari luar gerbang pintu masuk, padahal kami sebelumnya sudah menyurati melalui pihak Kelurahan Belawan Bahari untuk berkunjung ke PT. STTC namun mereke tidak merespon ke datangan DPRD Kota Medan, dan Dinas Kota Medan yang terkait, akan kami tindak lanjuti dan akan melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) kepada pihak yang bersangkutan," ungkap Hadi Suhendra.
Selain itu, Kepala Lingkungan XII Belawan Bahari yang bernama Evis Hutabarat dalam keterangannya mengatakan, sebelumnya gembok rantai tersebut tidak ada.
"Ini belum pernah dipasang selama ini, sebelumnya tidak ada, baru ini lah saya lihat ada," ujar Evis Hutabarat. (MI/Heri.P)