![]() |
Korban saat akan dikebumikan |
METROINDO.ID | BELAWAN - Tawuran antar kelompok warga di Gudang Arang Jl. TM Pahlawan Kelurahan Belawan 1 Kecamatan Medan Belawan sudah terjadi beberapa kali terjadi dan telah menewaskan 5 orang.
“Diperkirakan sudah 5 orang yang tewas sejak tawuran antar warga terjadi beberapa kali terjadi. Empat yang meninggal dari warga Gudang Arang dan 1 orang lagi yang meninggal warga Belawan Lama,” ujar seorang tokoh masyarakat Gudang Arang bernama Azwar Anis kepada wartawan. Minggu (20/4), saat berada di rumah duka almarhum Dimas Prasetyo Jl. TM Pahlawan Kelurahan Belawan 1 Kecamatan Medan Belawan.
Ironisnya, para pelaku tawuran orangnya itu-itu saja, yakni kelompok warga Gudang Arang, Lorong Papan dan warga Belawan Lama.
Korban terakhir dialami Dimas Prasetyo (14), yang meninggal dunia akibat ditembak panah beracun yang menancap di dada kanannya.
“Saya berharap Kapolres Pelabuhan Belawan bersikap tegas dan adil untuk menangkap para pelaku penembakan dan pelaku tawuran,” ujar Azwir Anis.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, aksi tawuran antar kelompok warga di Gudang Arang Jl. TM Makam Pahlawan Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan, kembali terjadi.
Tawuran berujung maut yang terjadi Sabtu (19/4) sekira pukul 21.00 wib, mengakibatkan remaja bernama DP (14), tewas setelah anak panah beracun tertancap di dadanya.
Korban yang berstatus murid kelas III SMP itu sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat PHC Belawan, namun malang nyawanya tak tertolong lagi meski sempat mendapat perawatan medis.
Korban yang merupakan putra dari Ibu Susilawati, Ketua Mujahidah Forum Umat Islam (FUI) Sumatera Utara di Kecamatan Medan Belawan itu dimakamkan sebelum Shalat Dzuhur.
Informasi yang diperoleh di Kepolisian, tawuran yang terjadi antar kelompok warga Gudang Arang melawan gabungan warga Lorong Papan dan Kampung Kolam terjadi sekira pukul 21.00 wib.
Karena ingin tau apa yang telah terjadi, korban berjalan ke arah lokasi tawuran, tiba-tiba saja satu anak panah beracun melesat dari arah berlawanan dan tertancap di dada korban.
“Korban langsung dilarikan ke rumah sakit terdekat namun nyawanya tak bisa diselamatkan. Sekira pukul 23.00 wib Dimas meninggal dunia,” ujar Ustadz Nursarianto selaku Ketua DPD FUI Kota Medan. Minggu (20/4/2025).
Ustadz Nursarianto meminta Kapolres Pelabuhan Belawan secepatnya melakukan penangkapan terhadap pelaku penembakan panah beracun ini.
“Saya meminta Kapolres Pelabuhan Belawan secepatnya melakukan penangkapan terhadap para pelaku tawuran serta meringkus pelaku penembakan panah beracun yang menewaskan korban yang merupakan anak yatim tersebut,” pinta Ustadz Nursarianto yang turut berdukacita atas meninggalnya putra dari Susilawati, Ketua Mujahidah Belawan FUI Kota Medan, sembari berharap jangan sampai ada korban lagi.
Pasca tawuran tersebut, sejumlah personel Polsek Belawan yang dipimpin Kapolsek Belawan AKP Ponijo dan personel dari Polres Pelabuhan Belawan sejak tadi malam hingga Minggu (20/4) pagi ini masih berjaga-jaga di lokasi kejadian untuk mengantisipasi terjadinya serangan susulan.
Para pelaku tawuran dan pelaku penembakan anak panah beracun masih berkeliaran.
Sementara itu, Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Oloan Siahaan menyebutkan pihaknya masih mengejar para pelaku tawuran.
“Mohon doanya agar pelaku tawuran yang menyebabkan korban tewas secepatnya bisa ditangkap. Saat ini petugas sedang melakukan pengejaran terhadap para pelaku,” ujar AKBP Oloan Siahaan.(Hendra)